Selasa, 02 September 2014

Ilmu Bahasa Indonesia : Unsur - unsur Intrinsik Karya Sastra (Cerpen dan Novel)


 Unsur Intrinsik Karya Sastra  


gambar kata karya sastra
sastra
+ Tema
Tema merupakan dasar cerita yaitu pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya sastra (suharianto). Tema merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun karya sastranya. Tema ini merupakan hal yang ingin disampaikan dan dipecahkan oleh pengarangnya melalui ceritanya. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu dari awal sampai akhir.

+ Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.

+ Penokohan
Perwatakan adalah penampilan keseluruhan ciri-ciri atau tipe dari seorang tokoh pelaku dan bagaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh. Ada dua macam cara untuk memperkenalkan tokoh dan karakteristik tokoh dalam fiksi, yaitu sebagai berikut:

a) Secara analitik (langsung) : pengarang langsung memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan bahwa seorang tokoh keras hati, keras kepala, penyayang, dsb

b) Secara dramatik (tidak langsung) : penggambaran perwatakan yang tidak diceritakan langsung, tetapi disampaikan melalui; pilihan nama tokoh, penggambaran fisik atau postur tubuh, cara berpakaian, tingkah laku tokoh, keadaan lingkungannya, dialog tokohdengan dirinya atau dengan tokoh lainnya, dan pola pikir saat menghadapi masalah. 

      Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut;
 a) Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah-ubah dari awal sampai akhir cerita.
b) Perwatakan dinamis, yaitu watak snag tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
c) Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja
d) Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek dan meliputi semua dimensi, yaitu dimensi fisiologis, psikologis, dan sosial seperti yang terdapat pada tokoh nyata dalam hidup sehari-hari.

+ Latar
Adalah penggambaran ruang, waktu, dan segala situasi yang menjadi ruang bagi tokoh cerita untuk hidup, bergerak, atau mengalami berbagai peristiwa. Jenis-jenis latar :
a. Latar waktu Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b. Latar tempat Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar suasana Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.

+ Alur
 Rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita Alur dibagi jadi 3 yakni :
-       Alur maju = rangkaian momen yang urutannya sesuai dengan urutan waktu perihal atau cerita yang bergerak ke depan terus.
-       Alur mundur = rangkaian momen yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu perihal atau cerita yang bergerak mundur ( flashback ).
-       Alur campuran = campuran pada alur maju serta alur mundur.
Bagian-bagian alur:
a. Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan (expotion) Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap pemunculan konflik Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c. Tahap klimaks(konflikasi) Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d. Tahap peleraian (anti klimaks) Penyelesaian pada klimaks, ketegangan di kendurkan, konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e. Tahap penyelesaian (resolution) Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata sedih.

+ Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.


+ Sudut Pandang Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a. Sudut pandang orang pertama Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
b. Sudut pandang orang ke dua Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.
c. Sudut pandang orang ke tiga Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
d. Sudut pandang campuran Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.

+ Gaya Bahasa (Majas)
 kemampuan pengarang menggunakan suatu bahasa untuk mengungkapkan ceritanya. Di samping unsur-unsur lainnya, gaya menentukan keberhasilan sebuah cerita.
Jenis majas ada 4 yaitu :
- Majas Perbandingan
- Majas Pertentangan
- Majas Pertautan
- Majas Penegasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar