+ Tema
Tema merupakan dasar cerita yaitu pokok
permasalahan yang mendominasi suatu karya sastra (suharianto). Tema merupakan
titik tolak pengarang dalam menyusun karya sastranya. Tema ini merupakan hal
yang ingin disampaikan dan dipecahkan oleh pengarangnya melalui ceritanya. Tema
menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai
seluruh bagian cerita itu dari awal sampai akhir.
+ Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita.
Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang
disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis
(tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh
pendukung cerita.
+ Penokohan
Perwatakan adalah penampilan keseluruhan
ciri-ciri atau tipe dari seorang tokoh pelaku dan bagaimana cara pengarang
menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh. Ada dua macam cara untuk
memperkenalkan tokoh dan karakteristik tokoh dalam fiksi, yaitu sebagai
berikut:
a) Secara analitik (langsung) : pengarang langsung
memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan bahwa
seorang tokoh keras hati, keras kepala, penyayang, dsb
b) Secara dramatik (tidak langsung) : penggambaran
perwatakan yang tidak diceritakan langsung, tetapi disampaikan melalui; pilihan
nama tokoh, penggambaran fisik atau postur tubuh, cara berpakaian, tingkah laku
tokoh, keadaan lingkungannya, dialog tokohdengan dirinya atau dengan tokoh
lainnya, dan pola pikir saat menghadapi masalah.
Ditinjau dari cara dan hasil
penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut;
a) Perwatakan
statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah-ubah dari awal
sampai akhir cerita.
b) Perwatakan dinamis, yaitu watak snag tokoh berubah atau
berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi
yang dimasukinya.
c) Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya
dari satu unsure atau satu dimensi saja
d) Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari
segala aspek dan meliputi semua dimensi, yaitu dimensi fisiologis, psikologis,
dan sosial seperti yang terdapat pada tokoh nyata dalam hidup sehari-hari.
+ Latar
Adalah penggambaran ruang, waktu, dan
segala situasi yang menjadi ruang bagi tokoh cerita untuk hidup, bergerak, atau
mengalami berbagai peristiwa. Jenis-jenis latar :
a. Latar waktu Keterangan tentang kapan peristiwa itu
terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b. Latar tempat Keterangan tempat peristiwa itu terjadi.
Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar suasana Latar suasana menggambarkan peristiwa yang
terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.
+ Alur
Rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah
cerita Alur dibagi jadi 3 yakni :
-
Alur maju =
rangkaian momen yang urutannya sesuai dengan urutan waktu perihal atau cerita
yang bergerak ke depan terus.
-
Alur mundur =
rangkaian momen yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu perihal atau
cerita yang bergerak mundur ( flashback ).
-
Alur campuran =
campuran pada alur maju serta alur mundur.
Bagian-bagian alur:
a. Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan (expotion) Tahap
pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk
melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap pemunculan konflik Tahap awal munculnya konflik. Konflik
dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti
cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c. Tahap klimaks(konflikasi) Konflik-konflik yang terjadi atau
ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang
biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d. Tahap peleraian (anti klimaks) Penyelesaian pada klimaks,
ketegangan di kendurkan, konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar,
kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e. Tahap penyelesaian (resolution) Konflik sdah diatasi/diselesaikan
oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata sedih.
+ Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya
kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan
sebagainya.
+ Sudut Pandang Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a. Sudut pandang orang pertama Menggunakan kata ganti “aku” sebagai
pelaku utamanya.
b. Sudut pandang orang ke dua Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai
pelaku utamanya.
c. Sudut pandang orang ke tiga Menggunakan kata ganti “ia, dia,
mereka” sebagai pelaku utamanya.
d. Sudut pandang campuran Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu”
sebagai pelaku utamanya.
+ Gaya Bahasa (Majas)
kemampuan pengarang
menggunakan suatu bahasa untuk mengungkapkan ceritanya. Di samping unsur-unsur
lainnya, gaya menentukan keberhasilan sebuah cerita.
Jenis majas ada 4 yaitu :
- Majas Perbandingan
- Majas Pertentangan
- Majas Pertautan
- Majas Penegasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar