Sifat-sifat Koloid dan
Penerapannya
Koloid
memiliki beberapa sifat yang penerapannya sangat bermanfaat bagi manusia.
Sifat-sifat koloid tersebut diantaranya :
-
Efek Tyndall
-
gerak Brown
-
bermuatan
-
Arbsorpsi
-
Koagulasi.
Semua sifat-sifat koloid ini
berkaitan dengan interaksi partikel terdispersi dan medium pendispersinya. Yuk baca
penjelasannya dibawah ini ......
1. Efek Tyndall
Dikemukakan oloh John Tyndall(1820-1893),seorang ahli
fisika dari Inggris. Efek Tyndall adalah gejala Penghamburan sinar oleh
partikel koloid.
Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan antara
larutan,koloid dan suspense. Susunan dan ukuran Partikel dalam koloid yang
terletak antara larutan dan campuran menyebabkan berkas sinar akan dihamburkan
oleh partikel-partikel koloid. Sehingga Berkas sinar akan terlihat jelas pada
koloid. Sedangkan apabila sinar melewati larutan,berkas sinar akan terlihat
samar-samar,dan jika dengan suspense,tidak akan terlihat berkas sinar. Efek
Tydall juga akan dapat menjelaskan mengapa langit berwarna biru pd siang hari
dan kuning pd sore hari. Kedua hal ini disebabkan karena udara mengandung
partikel koloid,sedangkan apabila tidak terdapat partikel koloid,langit akan
terlihat hitam.
2. Gerak Brown
Dikemukakan oleh ilmuan biologi Inggris bernama Robert
Brown(1827). Gerak brown adalah gerak patah-patah partikel koloid secara terus
menerus dengan arah sembarang. Gerak brown diakibatkan oleh interaksi(tumbukan)
antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul pendispersinya. Gerak
Brown dipengaruhi oleh suhu dan ukuran partikel,diantaranya :
-Semakin kecil ukuran partikel-partikel koloid,maka
gerak brown semakin cepat.
- Semakin besar ukuran partikel-partikel koloid,maka
gerak brown semakin lambat.
- Semakin tinggi suhu koloid,maka gerak brown semakin
cepat.
- Semakin rendah suhu koloid,maka gerak brown semakin
lambat.
3. Arbsorpsi
Arbsorpsi
adalah penyerapan partikel oleh permukaan zat . Hal ini disebabkan karena
permukaan koloid mempunyai luas permukaan yang besar. Beberapa penerapan sifat
arbsorpsi yang bermanfaat bagi manusia adalah
sebagai
berikut :
a. Pemutihan Gula Pasir
Pemutihan ini dilakukan dngan cara melarutkan Kristal
gula yang belum murni kedalam air panas,lalu mengalirkannya ke system koloid
berupa mineral halus berpori yang akan menyerap warna kecoklatan dari Kristal
gula belum murni,sehingga diperoleh gula yang berwarna lebih putih.
b. Pewarnaan Kain
Ini dilakukan dengan cara menyelupkan kain terlebih
dahulu kedalam koloid berupa Al2(SO4)3. Yang
akan membuat kain lebih mudah menyerap warna.
c. Penjernihan Air
Bahan yang biasa digunakan untuk menjernihkan air
adalah tawas dan karbon aktif. Karbon
aktif mempunyai luas permukaan yang sangat besar,sehingga daya serapnya sangat
kuat. Karbon aktif dapat mengarbsorpsi bau,rasa,warna,dan beberapa zat organic.
Sedangkan untuk tawas(K2SO4Al2(SO4)3)
apabila ditambahkan akan menghasilkan koloid Al(OH)3,sehingga akan
menyerap zat-zat penyebab air keruh.
4. Bermuatan
Penyerapan ion pada permukaan partikel koloid akan
menyebabkan partikel koloid bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan listrik yang
dapat dimiliki koloid,antaranya uatan positif dan muatan negative.
Contohnya :
1. penyerapan ion H+ oleh koloid Fe(OH)3
dalam air membuat koloid bermuatan positif.
2. Penyerapan ion-ion negative oleh koloid As2S3,menyebabkan
koloid bermuatan negative.
a. Menentukan Muatan Koloid
Menggunakan alat Elektroferesis yang memuliki 2
olektrode,yaitu elekrode positif dan negative. Muatan koloid yang bermuatan
positif akan bergerak ke arah elektrode negatif,sedangkan koloid yang bermuatan
negatif akan bergerak ke arah elektrode positif.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah
polusi dengan menggunakan alat pengendap Cottrell.
b. Menghilangkan kestabilan
Suatu Koloid
Jika muatan suatu partikel dinetralkan,maka akan
terjadi endapan. Koloid akan netral jika ditambahkan dengan zat koloid yang
muatannya berlawanan ataupun dengan elektrolit yang muatanya berlawanan.
Peristiwa ini disebut juga koagulasi yang dilakukan oleh zat koagulan.
-Koloid bermuatan positif akan lebih mudah dikoagulasi
jika bitambahkan elektrolit yang mautan negativnya lebih besar. Fe(OH)3(+)
lebih mudah terkoagulasi dengan H2SO4 daripada dengan
HCl.
- Koloid bermuatan negative akan lebih mudah dikoagulasi jika
bitambahkan elektrolit yang mautan positifnya lebih besar. As2S3(-) lebih mudah
terkoagulasi dengan MgCl2 daripada dengan KCl.