Sabtu, 30 Agustus 2014

Ilmu Kimia : Sifat - Sifat Koloid dan Penerapannya


   Sifat-sifat Koloid dan Penerapannya
Koloid memiliki beberapa sifat yang penerapannya sangat bermanfaat bagi manusia. Sifat-sifat koloid tersebut diantaranya :
-          Efek Tyndall
-          gerak Brown
-          bermuatan
-          Arbsorpsi
-           Koagulasi.
 Semua sifat-sifat koloid ini berkaitan dengan interaksi partikel terdispersi dan medium pendispersinya. Yuk baca penjelasannya dibawah ini ......
1.      Efek Tyndall
Dikemukakan oloh John Tyndall(1820-1893),seorang ahli fisika dari Inggris. Efek Tyndall adalah gejala Penghamburan sinar oleh partikel koloid.
Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan antara larutan,koloid dan suspense. Susunan dan ukuran Partikel dalam koloid yang terletak antara larutan dan campuran menyebabkan berkas sinar akan dihamburkan oleh partikel-partikel koloid. Sehingga Berkas sinar akan terlihat jelas pada koloid. Sedangkan apabila sinar melewati larutan,berkas sinar akan terlihat samar-samar,dan jika dengan suspense,tidak akan terlihat berkas sinar. Efek Tydall juga akan dapat menjelaskan mengapa langit berwarna biru pd siang hari dan kuning pd sore hari. Kedua hal ini disebabkan karena udara mengandung partikel koloid,sedangkan apabila tidak terdapat partikel koloid,langit akan terlihat hitam.
2.      Gerak Brown
Dikemukakan oleh ilmuan biologi Inggris bernama Robert Brown(1827). Gerak brown adalah gerak patah-patah partikel koloid secara terus menerus dengan arah sembarang. Gerak brown diakibatkan oleh interaksi(tumbukan) antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul pendispersinya. Gerak Brown dipengaruhi oleh suhu dan ukuran partikel,diantaranya :
-Semakin kecil ukuran partikel-partikel koloid,maka gerak brown semakin cepat.
- Semakin besar ukuran partikel-partikel koloid,maka gerak brown semakin lambat.
- Semakin tinggi suhu koloid,maka gerak brown semakin cepat.
- Semakin rendah suhu koloid,maka gerak brown semakin lambat.

3. Arbsorpsi
Arbsorpsi adalah penyerapan partikel oleh permukaan zat . Hal ini disebabkan karena permukaan koloid mempunyai luas permukaan yang besar. Beberapa penerapan sifat arbsorpsi yang bermanfaat bagi manusia adalah
sebagai berikut :
a.      Pemutihan Gula Pasir
Pemutihan ini dilakukan dngan cara melarutkan Kristal gula yang belum murni kedalam air panas,lalu mengalirkannya ke system koloid berupa mineral halus berpori yang akan menyerap warna kecoklatan dari Kristal gula belum murni,sehingga diperoleh gula yang berwarna lebih putih.
b.      Pewarnaan Kain
Ini dilakukan dengan cara menyelupkan kain terlebih dahulu kedalam koloid berupa Al2(SO4)3. Yang akan membuat kain lebih mudah menyerap warna.
c.       Penjernihan Air
Bahan yang biasa digunakan untuk menjernihkan air adalah tawas dan karbon aktif.  Karbon aktif mempunyai luas permukaan yang sangat besar,sehingga daya serapnya sangat kuat. Karbon aktif dapat mengarbsorpsi bau,rasa,warna,dan beberapa zat organic. Sedangkan untuk tawas(K2SO4Al2(SO4)3) apabila ditambahkan akan menghasilkan koloid Al(OH)3,sehingga akan menyerap zat-zat penyebab air keruh.

4.      Bermuatan
Penyerapan ion pada permukaan partikel koloid akan menyebabkan partikel koloid bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan listrik yang dapat dimiliki koloid,antaranya uatan positif dan muatan negative.
Contohnya :
1. penyerapan ion H+ oleh koloid Fe(OH)3 dalam air membuat koloid bermuatan positif.
2. Penyerapan ion-ion negative oleh koloid As2S3,menyebabkan koloid bermuatan negative.
a.      Menentukan Muatan Koloid
Menggunakan alat Elektroferesis yang memuliki 2 olektrode,yaitu elekrode positif dan negative. Muatan koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke arah elektrode negatif,sedangkan koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke arah elektrode positif.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah polusi dengan menggunakan alat pengendap Cottrell.
b.      Menghilangkan kestabilan Suatu Koloid
Jika muatan suatu partikel dinetralkan,maka akan terjadi endapan. Koloid akan netral jika ditambahkan dengan zat koloid yang muatannya berlawanan ataupun dengan elektrolit yang muatanya berlawanan. Peristiwa ini disebut juga koagulasi yang dilakukan oleh zat koagulan.
-Koloid bermuatan positif akan lebih mudah dikoagulasi jika bitambahkan elektrolit yang mautan negativnya lebih besar. Fe(OH)3(+) lebih mudah terkoagulasi dengan H2SO4 daripada dengan HCl.
- Koloid bermuatan negative akan lebih mudah dikoagulasi jika bitambahkan elektrolit yang mautan positifnya lebih besar.  As2S3(-) lebih mudah terkoagulasi dengan MgCl2 daripada dengan KCl.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar